Penyanyi Anyar Tulus Melawan Batas Demi Rindu Seseorang

JakartaAda yang bilang perasaan cinta yang begitu besar membuat seseorang rela melakukan apapun demi sosok yang dicintainya. Perasaan rindu adalah salah satu turunan dari rasa cinta. Karena cinta, rindu bisa muncul.

Tulus membuktikan bahwa cinta bisa membuatnya melakukan apa saja, termasuk meretas batas. Pada Selasa (14/9/2021), penyanyi kelahiran 20 Agustus 1987 menerobos tembok-tembok jarak dan membuat ruang online untuk bercengkrama dengan para penggemarnya lewat pertunjukan Terlalu Rindu yang disiarkan di detikcom.

Sepanjang acara, beberapa kali Tulus mengatakan bahwa pertunjukan digital Terlalu Rindu bisa hadir karena adanya rasa rindu yang tak tertahan di hatinya. Ia kangen untuk tampil di hadapan para penggemarnya, melantunkan lagu-lagunya.

"Ini pertunjukan yang sebisa mungkin kami buat karena kami sudah terlalu rindu sama teman-teman. Tapi, merayakan 10 tahun bermusik mesti dicari caranya gimana. Mudah-mudahan rindu saya dan teman-teman bisa sedikit terobati," tutur Tulus di satu kesempatan.

Pada kali lainnya di pertunjukan, ia mengatakan, "Konser ini dibuat untuk merayakan rasa rindu yang saya rasakan. Saya harap rasa rindu ini sama besarnya dengan yang kalian miliki karena kita sudah lama nggak ketemu."

Tulus membuka penampilannya dengan membawakan penggalan Teman Hidup. Rupanya, ia tidak benar-benar menyanyikan lagu itu secara penuh. Alih-alih, Teman Pesta menjadi lagu pertama malam hari itu.

"Perkenalkan saya Tulus, penyanyi dan penulis lagu, saya sudah 10 tahun bermusik," ucapnya di awal.

Jatuh Cinta menjadi lagu selanjutnya yang ia bawakan. Kisah Sebentar ia bawakan kemudian. Di sela-sela ia tampil bernyanyi, Tulus sekaligus bercerita mengenai konsep Terlalu Rindu yang dibagi dalam tiga pertunjukan.

Kali ini, ia akan membawakan lagu-lagu di album perdananya. Kemudian, ia akan membawakan lagu-lagu di cd kedua dan ketiga pada kesempatan berikutnya.

Pada beberapa lagu, sebelumnya, Tulus lebih dulu bercerita secara singkat mengenai proses penggarapan lagu tersebut. Misalnya ketika ia hendak menyanyikan Tuan Nona Kesepian. Dia bercerita bahwa lagu itu adalah lagu yang paling cepat ia tulis ketika menyiapkan materi untuk cd pertama.

"Ini bisa dibilang yang proses pengerjaannya paling cepat saat saya menulis album pertama. Saya menulisnya di mobil dan langsung jadi begitu saja," kenangnya.

Warna dan cahaya yang ditampilkan ketika membawakan Tuan Nona Kesepian terbilang berbeda dari ketika Tulus membawakan lagu-lagu lain. Tampilan menjadi hitam putih dan dalam beberapa bagian, hanya siluet dari sang musisi yang terlihat.

Kecantikan visual memang menjadi salah satu aspek yang penting untuk digarisbawahi dalam konser tersebut. Tulus tampil dengan cahaya yang berubah-ubah di setiap lagunya.

Lagu berikutnya yang ia nyanyikan adalah Teman Hidup. Tulus mengatakan bahwa lagu itu adalah salah satu yang dipilih penggemarnya untuk ia bawakan.

"Beberapa saat sebelum pertunjukan ini dimulai, tim dari Tulus Business mengumpulkan riset sederhana, lagu apa yang paling sering didengarkan. Lagu ini ditulis di tahapan awal proses pengerjaan album pertama," ceritanya.

"Bercerita tentang jiwa yang sangat spesial," lanjutnya.

Melupakan Jarak

Sebagaimana konser virtual berlangsung, Tulus dan penonton berada di tempat yang berbeda. Hanya saja, dalam pertunjukan itu, sang musisi mencoba beraksi seolah batasan ruang dan jarak tak pernah ada.

Dia mengatakan, "Biarpun saya nggak bisa dengar suaranya, rasanya saya bisa merasakan energi yang teman-teman kirimkan."

Setelah membawakan Teman Hidup, Tulus pun menyanyikan Sepatu. Selanjutnya, ia kembali menerangkan bahwa pertunjukan tersebut terbagi menjadi tiga.

Ia pun memberikan bocoran mengenai pertunjukan kedua dengan membawakan penggalan Gajah, Bumerang, dan Jangan Cintai Aku Apa Adanya secara assortment.

Sewindu menjadi lagu penutup malam hari itu. Di bagian refrain lagu, Tulus bergaya seolah memberikan mikrofonnya ke penonton sambil membawa telapak tangannya yang terbuka ke dekat telinga, seolah-olah ia bisa mendengarkan penonton yang bernyanyi bersama.

Ia lalu tersenyum, seakan-akan ia benar-benar mendengar para penonton menyanyikan refrain lagunya.

Di penghujung lagu, Tulus pun memperkenalkan satu per satu orang yang terlibat sebagai pemusik pengiring dalam pertunjukan musik tersebut.

Malam itu, rindu telah membuat Tulus seolah-olah hadir ke tengah-tengah penonton.

Pertunjukan virtual Terlalu Rindu berikutnya akan diadakan pada 21 dan 28 September 2021. Acara tersebut terselenggara berkat dukungan dari Livin' by Mandiri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Personil Naif Jarwo Mau Naif Tetap Jalan Terus Sampai Mati

Pengamat Musik Senior Bens Leo Meninggal Dunia Akibat Covid-19

Single Baru Thalita Latief Berjudul "Tak Cinta" yang Sang Ibu Berdasarkan Pengalamannya